Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta
di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran
landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data,
dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir
dengan suatu “teori”.
Kriyantono menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data
sedalam-dalamnya.”. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data
yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang
didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini.
Bebeda dengan kuanitatif, objek dalam penelitian kualitatif umumnya
berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam
peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu hasil dari penelitian
ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil
penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat
digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan
metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan
menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti
tidak dapat meriset kondisi sosial yang dioservasi, karena seluruh
realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara alamiah.
Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau
konsep baru apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan
konsep yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian dalam penelitian.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif
dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi,
terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup
fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan
penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok
kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan pewawancara
atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang
gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan
yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif
secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari
pewawancara atau moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena
mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan
komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu.
Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.
Kode etik
Dalam penelitian kualitatif, identitas dan peran informan serta
informasi-informasi yang disampaikan menjadi hal-hal yang berharga
sehingga peneliti harus memiliki tanggungjawab untuk memperlakukan
identitas diri dan informasi yang disampaikan oleh informan. Identitas
dan informasi tersebut dapat dibuka atau tertutup untuk khalayak,
tergantung dari kesepakatan antara peneliti dan informan yang tertulis
dalam formulir kesepakatan (consent form). Peneliti boleh membuka
identitas selama informan sepakat dan peneliti juga harus menghargai
keputusan apabila informan ingin identitasnya dilindungi.
Dalam pengambilan data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti
mendapatkan izin baik secara tertulis ataupun lisan sehingga penelitian
tidak melanggar norma-norma yang mungkin dianut oleh informan atau objek
penelitian.
Jaringan
Selain penelitian yang melibatkan masyarakat dan media komunikasi
yang dihasilkan, kegiatan dan manajemen komunikasi dengan informan
terdapat aspek penting lainnya yaitu organisasi komunikasi yang belajar
untuk sepenuhnya pemahaman dimensi tentang bagaimana sebuah organisasi
berkomunikasi dan apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam hal ini
termasuk pemeriksaan penggunaan pola komunikasi elektronik sistem
seperti e-mail, Voice-Mail, intranet, dll, analisis pola arus komunikasi
dalam jaringan, sistem umpan balik dan komunikasi informal seperti
memo.
cPenelitian di daerah-daerah yang sering dilakukan oleh sistem
teknologi komunikasi dan audit personel profesional seperti lembaga
periset.
Komentar
Posting Komentar